Senin, 26 September 2016

Random

      Entah kenapa jadi inget obrolan dengan Bu Nita beberapa waktu lalu. Jadi, Bu Nita itu mamanya Kelly, adik les ku. Chinese. Kata Bu Nita umurnya sih sudah mau kepala empat tapi masih cantik. Serius deh. Full time mom alias tidak kerja. Jadi setiap kasih les Kelly pasti ada beliau. Kadang datang ngecek, “Gimana Miss? Bisa ta Kelly?”. Cukup sering ngajak ngobrol. Apa aja deh temanya. Nah waktu itu kok ya jadi tiba-tiba bahas masalah ginian di tengah-tengah obrolan..
BN          : Lho, Miss Wilda ini umur berapa sih Miss?
Me          : 21 Bu. Mau ke 22. Kenapa Bu? Sudah tua ya? Hehe
BN       : Ya nggak toh Miss. Kalau umur segitu sudah dibilang tua apalagi saya yang mau kepala empat?
Me         : Iya ta Bu? Tapi gak keliatan kok Bu kalau sudah mau kepala empat. Hhe
BN          : Haha.. Bisa ae Miss. Sudah punya pacar ta Miss?
Me         : Hehe.. Saya nggak punya niatan kesana Bu.
BN          : Kenapa Miss? Maunya taaruf aja ya Miss?
Me         : Bu Nita kok tau taaruf? Hhehe (Beliau nonis soalnya)
BN          : Iya pernah denger Miss. Emang kalau taaruf gitu mesti dijodohin ta Miss?
Me         : Setau saya ya nggak harus gitu Bu. Kan taaruf itu proses perkenalannya. Hehe
BN      : Owalah gitu ya Miss.. Kenapa Miss kok gak pengen pacaran? Emang temen-temennya gak banyak yang pacaran Miss?
Me         : Ya ada sih Bu. Kan gitu itu tergantung orangnya. Kalau pacaran rawan sakit hati Bu. Saya nggak suka yang seperti itu.. Beberapa kali dicurhatin sama lihat temen yang sampai nangis2 gitu. Hehe
BN          : Iya sih Miss. Soalnya kalau perempuan itu pake perasaan ya Miss. Jadi gampang dimasukin hati..
Me         : Iya bu.. Doakan aja ya Bu. Hehe
BN          : Kenapa Miss? Mau nyari sekarang ta? Hehe
Me         : Ndak Bu. Kan kalau sekarang masih kuliah..Jadi nanti dulu.. Hehe
BN     : Iya Miss. Pokoknya kalau waktu-waktu sebelum nikah gini dimanfaatin sebaik-baiknya. Nanti kalau sudah nikah gak bisa bebas lagi kayak sekarang Miss. Kan sudah ada suami. Harus taat sama suami selama perintahnya baik. Kalau nggak kan kita yang dosa ya Miss...
Me         : Hehe.. Iya bu. Bener..
BN        : Terus nanti kalau cari suami harus yang tanggung jawab Miss. Laki-laki harus pintar juga Miss. Gpp, di awal gak mapan. Nanti kan bisa dibangun sama-sama. Kalau orang pinter itu gak bakal mati kelaparan kok Miss. Pasti jago memanfaatkan peluang. Harus tanggung jawab juga kan nanti dia yang jadi kepala rumah tangga..
Me         : Iya Bu. Terima kasih banyak ya Bu. Semoga nanti dapat yang seperti itu J
                Dalam kehidupan sehari-hari, kita nggak harus membatasi dengan siapa kita berinteraksi. Beda suku, agama, latar belakang, it’s okay selama kita tidak melanggar syariat. Lagian kita bisa belajar dari siapapun.. Undzur maa qaala wa laa tandzur man qaala.  Lihatlah apa yang diucapkan dan jangan lihat siapa yang berbicara.. Jadi selama perkataan itu baik, silahkan diterima ^_^


Surabaya, 26 September 2016

Minggu, 04 September 2016

Doaku Untukmu

                
            Tentu dalam hidup ini kita berinteraksi dengan banyak orang bukan? Ada yang memang karena profesionalitas, kecocokan, dan sebagainya. Ada yang biasa saja namun ada juga yang berkesan di hati. Sebagian besar merupakan saudara seiman, sebagian lain bisa kita sebut saudara kemanusiaan. Agama kita mengatur bagaimana adab bergaul dengan sesama muslim. Salah satunya yaitu dengan mendoakannya. 

Sungguh dusta orang yang menjalin persahabatan akan tetapi mereka tidak saling mendoakan di saat berpisah. Tanda ketulusan dalam persahabatan adalah saling berdoa saat tidak saling bertemu. Begitu mudahnya berdoa saat bertemu akan tetapi tidak mudah berdoa di saat saling berpisah, kecuali bagi yang tulus. Itulah cinta karena Allah (Mutiara Hikmah Buya Yahya).

                Mendoakan saat kita bertemu dengan orang lain mungkin sudah biasa, entah saat hari lahir, pernikahan, atau saat mereka mendapat kebahagian. Namun ketika sudah berpisah dan orang tersebut sudah tidak berada di hadapan kita, itu yang jarang dilakukan. Padahal doa seorang muslim untuk saudara muslim lainnya  secara diam-diam itu sangat mustajabah.
                Saat ada yang ulang tahun, kita mendokan “barakallahu fii umrik” atau saat ada saudara seiman yang telah menggenapkan separuh agamanya, kita juga mendoakan “barakallahulakuma...”. Barakallah.. itu lah kalimat yang diajarkan. Semoga Allah memberikan keberkahan atas apa pun itu. Harta sebanyak apa pun pasti akan teras kurang jika ia tidak berkah. Begitu juga dengan yang lainnya.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Saudaraku,
Semoga Allah memberkahimu
Tahukah kita saat kita mendoakan barokah bagi saudara kita, itu berarti bahwa
  • Barokah itu adalah seperti tentara rahasia Allah, yang Ia mengutusnya kepada siapa saja yang ia kehendaki
  • Apabila keberkahan itu singgah di harta, maka ia akan memperbanyaknya dan terasa manfaatnya untuk umat
  • Apabila ia singgah di anak, Dia akan memperbagusnya (menjadikannya shalih) sehingga mampu menjadi qurrata a’yun (penyedap mata/penyejuk hati) bagi kedua orang tuanya.
  • Apabila singgah di badan, Dia akan memperkuatnya sehingga menjadikan raganya bermanfaat untuk banyak orang
  • Apabila singgah di waktu, Dia akan memanjangkan usianya sehingga waktu yang dimiliki penuh dengan kegiatan produktif yang semakin mendekatkan dirinya dengan Allah.
  • Dan apabila singgah di hati, Dia akan menggembirakannya sehingga selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah 
             Karena itulah baginda Nabi tidak pernah berhenti mendoakan keberkahan bagi umatnya. Untuk itu, doaku untuk antunna semua “Allahummarzuqnal barokati fii kulli syai’..”. Ya Allah anugerahkanlah keberkahan bagi kami dalam segala hal, rumah kita, kesehatan kita, hidup kita, anak keturunan kita, harta kita, waktu kita, dan segala urusan kita. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin..



Kosan, 04 September 2015.


Saat bingung mau ngapain padahal besoknya hari pertamna masuk kuliah lagi tapi buka materi juga masih belum ada minat. Hehe