Kamis, 13 Oktober 2016

Jatuh cinta dan patah hati itu seperti mawar dan durinya. Sepaket, tidak bisa dipisahkan. Seberapa berbunga-bunga perasaanmu, pasti akan ada rasa sakitnya. Karena kesalahan terbesar dari jatuh cinta adalah "jatuh". Oleh karenanya, sudihkah kiranya Engkau menangkap diri ini ketika akan terjatuh? Sehingga rasa sakit iu tidak akan terasa. 

Senin, 10 Oktober 2016

Teka-Teki Rasa

Cara terbaik untuk menjawab teka-teki rasa adalah dengan berhenti mencari jawabannya. berhentilah mencari tahu apa dan bagaimana sebenarnya perasaannya. Berhentilah menerka-nerka setiap huruf yang ia reka. Berhentilah menghubung-hubungkan keadaannya dengan keadaanmu. Berhentilah mencari tahu semua jawaban teka-teki itu. Karena ini teka-teki rasa, semakin kamu menolak, semakin hilang kemurnian rasanya.  Semakin banyak rasa-rasa lain yang turut larut. Jadi, tak usah kamu turut larut menerka. Bila dia memang memiliki perasaan terhadapmu, maka ia akan memperjuangkannya dengan cara yang dicintai-Nya. Jika tidak, mungkin rasa itu tidak murni karena-Nya. Atau, mungkin saja Allah masih belum mengizinkan waktu itu tiba. Tidak usah larut dalam penantian. Karena setiap teka-teki, jika sudah waktunya terjawab, pasti akan terjawab dengan benar. Tidak bisa di satu sisi saja. Ia saling terhubung satu sama lain. Jadi, jika kamu bukan jawaban dari teka-teki perasaannya, atau jika dia bukan jawaban dari teka-teki perasaanmu, itu sederhana, memang bukan begitu jawaban teka-tekinya. Tidak akan bisa. Dan tidak usah disesali. Allah sudah mengaturnya. Ikuti saja caranya.

(Dikutip dari buku “Teka-Teki Rasa”, karya Ahimsa Azaleav)

Senin, 03 Oktober 2016

Konspirasi Semesta


      Kita cenderung melihat sebuah kejadian-perjumpaan, perpisahan, hingga tragedi kematian-sebagai satu hal tunggal. Satu peristiwa independen yang membuat kita begitu khawatir akan masa depan sebab kita merasa tak punya kendali atasnya. Padahal, semesta ini terkait satu sama lain. Waktu mengembang dan menyusut tanpa kompromi jauh di balik alam sadar kita. Maka sebenarnya ada hal penting yang perlu kita lakukan dalam pemaknaan sebuah peristiwa. Bukan hanya tentang kenapa dan bagaimana peristiwa itu terjadi, melainkan isyarat apa yang ingin Allah tunjukan melalui peristiwa tersebut. Allah pertemukan kita dengan sesorang, lalu Ia pisahkan kita dengannya. Kemudian Allah kirimkan seseorang lain dalam kehidupan kita untuk mengobati semua luka itu.
     Seandainya ada yang salah dari rangkaian kepastian Allah itu, tentu adalah cara kita memandangnya. Atau, cara kita bersikap atas kejadian-kejadian itu yang jauh dari sikap insaf. 

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Buku karangan Mas Azhar selalu sukses bikin baper. Pinjam buku dari Sofi yang juga pinjam dari Mas Ghoffar. Habis ini dipinjem Ina. Muter aja erus ya. Hehe. Mulai baca Jumat malam. Aku kira bakal selesai malam itu juga tapi ternyata baru hari Minggu kelar bacanya. Terimakasih sudah dibolehin pinjam ^^