Jatuh cinta dan patah hati itu seperti mawar dan durinya. Sepaket, tidak bisa dipisahkan. Seberapa berbunga-bunga perasaanmu, pasti akan ada rasa sakitnya. Karena kesalahan terbesar dari jatuh cinta adalah "jatuh". Oleh karenanya, sudihkah kiranya Engkau menangkap diri ini ketika akan terjatuh? Sehingga rasa sakit iu tidak akan terasa.
Ada yang abadi, setia, dan tak pernah mengenal kata perpisahan. Ya, dialah memori atau kenangan. So yes, collect your memories, not things!
Kamis, 13 Oktober 2016
Senin, 10 Oktober 2016
Teka-Teki Rasa
Cara terbaik untuk menjawab
teka-teki rasa adalah dengan berhenti mencari jawabannya. berhentilah mencari
tahu apa dan bagaimana sebenarnya perasaannya. Berhentilah menerka-nerka setiap
huruf yang ia reka. Berhentilah menghubung-hubungkan keadaannya dengan
keadaanmu. Berhentilah mencari tahu semua jawaban teka-teki itu. Karena ini
teka-teki rasa, semakin kamu menolak, semakin hilang kemurnian rasanya. Semakin banyak rasa-rasa lain yang turut
larut. Jadi, tak usah kamu turut larut menerka. Bila dia memang memiliki
perasaan terhadapmu, maka ia akan memperjuangkannya dengan cara yang
dicintai-Nya. Jika tidak, mungkin rasa itu tidak murni karena-Nya. Atau,
mungkin saja Allah masih belum mengizinkan waktu itu tiba. Tidak usah larut
dalam penantian. Karena setiap teka-teki, jika sudah waktunya terjawab, pasti
akan terjawab dengan benar. Tidak bisa di satu sisi saja. Ia saling terhubung
satu sama lain. Jadi, jika kamu bukan jawaban dari teka-teki perasaannya, atau
jika dia bukan jawaban dari teka-teki perasaanmu, itu sederhana, memang bukan
begitu jawaban teka-tekinya. Tidak akan bisa. Dan tidak usah disesali. Allah
sudah mengaturnya. Ikuti saja caranya.
(Dikutip dari buku “Teka-Teki
Rasa”, karya Ahimsa Azaleav)
Senin, 03 Oktober 2016
Konspirasi Semesta
Kita cenderung melihat sebuah kejadian-perjumpaan, perpisahan, hingga
tragedi kematian-sebagai satu hal tunggal. Satu peristiwa independen yang
membuat kita begitu khawatir akan masa depan sebab kita merasa tak punya
kendali atasnya. Padahal, semesta ini terkait satu sama lain. Waktu mengembang
dan menyusut tanpa kompromi jauh di balik alam sadar kita. Maka sebenarnya ada
hal penting yang perlu kita lakukan dalam pemaknaan sebuah peristiwa. Bukan
hanya tentang kenapa dan bagaimana peristiwa itu terjadi, melainkan isyarat apa
yang ingin Allah tunjukan melalui peristiwa tersebut. Allah pertemukan kita
dengan sesorang, lalu Ia pisahkan kita dengannya. Kemudian Allah kirimkan
seseorang lain dalam kehidupan kita untuk mengobati semua luka itu.
Seandainya ada
yang salah dari rangkaian kepastian Allah itu, tentu adalah cara kita
memandangnya. Atau, cara kita bersikap atas kejadian-kejadian itu yang jauh
dari sikap insaf.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Buku karangan Mas Azhar selalu sukses bikin baper. Pinjam buku dari Sofi yang juga pinjam dari Mas Ghoffar. Habis ini dipinjem Ina. Muter aja erus ya. Hehe. Mulai baca Jumat malam. Aku kira bakal selesai malam itu juga tapi ternyata baru hari Minggu kelar bacanya. Terimakasih sudah dibolehin pinjam ^^
Langganan:
Postingan (Atom)