Senin, 10 Oktober 2016

Teka-Teki Rasa

Cara terbaik untuk menjawab teka-teki rasa adalah dengan berhenti mencari jawabannya. berhentilah mencari tahu apa dan bagaimana sebenarnya perasaannya. Berhentilah menerka-nerka setiap huruf yang ia reka. Berhentilah menghubung-hubungkan keadaannya dengan keadaanmu. Berhentilah mencari tahu semua jawaban teka-teki itu. Karena ini teka-teki rasa, semakin kamu menolak, semakin hilang kemurnian rasanya.  Semakin banyak rasa-rasa lain yang turut larut. Jadi, tak usah kamu turut larut menerka. Bila dia memang memiliki perasaan terhadapmu, maka ia akan memperjuangkannya dengan cara yang dicintai-Nya. Jika tidak, mungkin rasa itu tidak murni karena-Nya. Atau, mungkin saja Allah masih belum mengizinkan waktu itu tiba. Tidak usah larut dalam penantian. Karena setiap teka-teki, jika sudah waktunya terjawab, pasti akan terjawab dengan benar. Tidak bisa di satu sisi saja. Ia saling terhubung satu sama lain. Jadi, jika kamu bukan jawaban dari teka-teki perasaannya, atau jika dia bukan jawaban dari teka-teki perasaanmu, itu sederhana, memang bukan begitu jawaban teka-tekinya. Tidak akan bisa. Dan tidak usah disesali. Allah sudah mengaturnya. Ikuti saja caranya.

(Dikutip dari buku “Teka-Teki Rasa”, karya Ahimsa Azaleav)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar