Cara terbaik untuk menjawab
teka-teki rasa adalah dengan berhenti mencari jawabannya. berhentilah mencari
tahu apa dan bagaimana sebenarnya perasaannya. Berhentilah menerka-nerka setiap
huruf yang ia reka. Berhentilah menghubung-hubungkan keadaannya dengan
keadaanmu. Berhentilah mencari tahu semua jawaban teka-teki itu. Karena ini
teka-teki rasa, semakin kamu menolak, semakin hilang kemurnian rasanya. Semakin banyak rasa-rasa lain yang turut
larut. Jadi, tak usah kamu turut larut menerka. Bila dia memang memiliki
perasaan terhadapmu, maka ia akan memperjuangkannya dengan cara yang
dicintai-Nya. Jika tidak, mungkin rasa itu tidak murni karena-Nya. Atau,
mungkin saja Allah masih belum mengizinkan waktu itu tiba. Tidak usah larut
dalam penantian. Karena setiap teka-teki, jika sudah waktunya terjawab, pasti
akan terjawab dengan benar. Tidak bisa di satu sisi saja. Ia saling terhubung
satu sama lain. Jadi, jika kamu bukan jawaban dari teka-teki perasaannya, atau
jika dia bukan jawaban dari teka-teki perasaanmu, itu sederhana, memang bukan
begitu jawaban teka-tekinya. Tidak akan bisa. Dan tidak usah disesali. Allah
sudah mengaturnya. Ikuti saja caranya.
(Dikutip dari buku “Teka-Teki
Rasa”, karya Ahimsa Azaleav)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar